FISIKA. Kata yang membuat beberapa
siswa merinding ketika mendengarnya. Ya, mendengar kata Fisika, yang ada di
pikiran siswa adalah rumus yang njlimet, pelajaran yang membuat otak
mendidih, pelajaran yang very very hard. Apalagi jika gurunya
ternyata galak, judes, jarang tersenyum, angker, dan tidak menyenangkan.
Alhasil, fisika pun menjadi pelajaran yang PALING dihindari. Memang sih, tidak
semua siswa kurang menyukai (jika tidak boleh dikatakan: membenci) fisika.
Namun presentasenya tentu lebih banyak yang menganggap fisika itu menyeramkan.
Bener gak sih fisika menyeramkan? Tidak juga.
Apalagi kalau gurunya cantik, manis, dan senyumnya menawan, seperti saya… he….he….he….
Fisika, bukanlah pelajaran yang sulit, jika kita
menghubungkan pelajaran dengan kejadian yang kita alami sehari-hari. Sebab,
pada dasarnya fisika adalah ilmu yang mempelajari fenomena atau gejala alam
yang terjadi sehari-hari. Rumus matematika dalam fisika berfungsi untuk
mempermudah dalam menjelaskan berbagai kejadian, sehingga terlihat lebih
ringkas. Rumus fisika dalam bentuk persamaan matematika bukanlah pelajaran
fisika yang sebenarnya. Yang penting dalam pelajaran fisika adalah bagaimana
kita bisa menjelaskan peristiwa sehari-hari. Sekali lagi, ingat, rumus fisika
BUKANLAH inti dari fisika itu sendiri.
Secara garis besar, pembelajaran fisika mencakup
beberapa pembahasan, yaitu:
1. MEKANIKA
yang meliputi KINEMATIKA DAN DINAMIKA, mempelajari
tentang aksi gaya dan gerak benda, baik dalam tinjauan fisika klasik maupun
fisika kuantum (Mekanika Kuantum). Misalnya, menjelaskan tentang bagaimana
benda bergerak, faktor-faktor apa saja yang membuat benda bergerak, hukum kekekalan energi, dan
sebagainya.
2. SUHU DAN KALOR
mempelajari pengaruh temperatur pada berbagai jenis materi atau benda.
Misalnya, mempelajari bagaimana es dapat mencair, bagaimana air yang dididihkan
dapat menguap, bagaimana terjadinya embun, dan sebagainya.
3. OPTIKA
mempelajari
bagaimana tingkah laku cahaya. Misalnya, bagaimana kita dapat melihat benda,
bagaimana sifat cahaya ketika mengenai cermin dan lensa, bagaimana cara kerja
mikroskop, teropong, periskop, dan sebagainya.
4. GETARAN DAN GELOMBANG
mempelajari berbagai tipe gelombang dan kegunaannya. Misalnya, bagaimana cara
gelombang air merambat, bagaimana telinga kita bisa mendengar, bagaimana bunyi
dihasilkan, dan lain sebagainya.
5. LISTRIK STATIS DAN LISTRIK
DINAMIS
mempelajari tentang listrik dan kegunaannya. Yang dipelajari
antara lain bagaimana benda dapat bermuatan, bagaimana cara menggunakan alat
ukur listrik, dan sebagainya.
6. LISTRIK DAN MAGNET
mempelajari kaitan antara listrik dan magnet, di mana ternyata listrik dapat
menimbulkan sifat magnet. Dan sebaliknya, magnet juga dapat menimbulkan arus listrik.
Yang dipelajari, misalnya, bagaimana cara kerja motor listrik, dinamo,
generator, bagaimana listrik dan magnet saling memengaruhi, dan sebagainya.
7. FISIKA INTI (RADIOAKTIVITAS)
mempelajari struktur nuklir dan kegunaannya.
Misalnya, bagaimana cara kerja bom atom, apa pengaruh zat-zat yang bersifat
radioaktif, bahaya radiasi, dan sebagainya.
Itulah garis besar pembelajaran fisika, yang berkaitan
erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Dengan mempelajari fisika, kita akan
dapat menjelaskan kejadian di sekitar kita secara ilmiah. Pada akhirnya, kita
akan terhindar dari pemikiran-pemikiran yang bersifat mitos, takhayul, magis,
dan sebagainya. Tentu saja, ujung-ujungnya kita akan menyadari betapa diri kita
begitu kecil di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, sebagaimana beberapa fisikawan
yang menyadari Kebesaran Tuhan setelah mempelajari kejadian-kejadian di
sekitarnya. Sebab, bagaimanapun ajaibnya suatu peristiwa, itu semua tentu ada
yang merancang dan mendesainnya, yaitu Tuhan Yang Maha Esa, Allah Subhanahu wa
ta’ala.